MENGOPTIMALKAN PEMBENTUKAN RIJALUD DAKWAH MELALUI TARBIYAH ISLAMIYAH
2 posters
Halaman 1 dari 1
MENGOPTIMALKAN PEMBENTUKAN RIJALUD DAKWAH MELALUI TARBIYAH ISLAMIYAH
Pembentukan rijalud dakwah atau kader-kader dakwah merupakan sesuatu
yang mutlak untuk menggerakkan bangunan peradaban Islam yang kokoh yang
melingkupi masyarakat Islam dan dunia. Sebuah bangunan yang kokoh yang
membutuhkan landasan dan tiang-tiang yang kokoh pula. Tiang-tiang
penopang masyarakat Islam adalah para kader dakwahnya. Namun karena
tiang-tiang penopang ini adalah manusia dan bukan benda mati, maka
penopangan yang diberikannya bersifat organis dan tidak kaku. Mereka
tumbuh berkembang dan membentuk strukturnya bersama-sama dengan
perkembangan dan perubahan masyarakat.
Para kader dakwah ini
memainkan peran sentral dan vital dalam menjaga dan mengawal umat menuju
ketinggian cita-citanya, walaupun umat itu sendiri telah kehilangan
kesadarannya dan telah berpaling dari cita-citanya mulia. Para kader
dakwah terus saja bekerja sekuat tenaga membentengi umat ini agar tidak
terjatuh ke dalam jurang neraka, walaupun umat terus saja menimpuki
mereka dan mendesakkan diri kea rah kebinasaan. Mereka berusaha
melakukan itu semua sebagaimana Allah juga telah melakukan hal yang sama
terhadap mereka.
“… dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,
lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya…” (Q.S. Ali Imran : 103)
Kader-kader
dakwah selalu berada di barisan terdepan untuk melindungi umat dari
serangan musuh-musuhnya yang terang-terangan maupun terselubung. Mereka
adalah ruhul jaded fi jasadi ummah, ruh-ruh baru di tubuh umat. Entah
berapa malam yang mereka lalui, keringat yang mereka cucurkan, dan darah
yang mereka alirkan untuk memikirkan dan membela nasib umat. Mereka
tidak peduli walaupun umat yang tidak mengerti mencaci-maki orang-orang
yang hendak menolongnya, karena mereka hanya menjalankan perinta Allah
dan mengharap ganjaran-Nya. Mereka mencontoh Rasulullah SAW yang
berdakwah untuk kebaikan kaumnya dan ketika mereka menyakiti beliau,
sementara beliau punya kesempatan membalasnya, beliau malah berkata :
“Aku justru berharap agar Allah mengeluarkan dari keturunan mereka
orang-orang yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan sesuatu
pun dengan-Nya”
Tapi, dari manakah munculnya para kader dakwah ini?
Apakah mereka muncul dari jalur panjang nasab yang turun-temurun? Tentu
tidak. Mereka adalah orang-orang yang dikader secara khusus dan menimba
ruh dakwah dari madrasah-madrasah Tarbiyah Islamiyah. Mereka tidak
muncul begitu saja tanpa usaha apapun, melainkan ditempa selama
bertahun-tahun dan sepanjang hidupnya melalui pertemuan-pertemuan rutin
dan kerja keras di lapangan. Mereka adalah perpaduan antara hidayah
Ilahiyah dan Ikhtiar Tarbiyah. Bahkan para kader dakwah yang telah
terbentuk ini kemudian berusaha mengkader keluarga mereka sedini
mungkin. Mereka memilih calon-calon ayah dan ibu dari anak-anaknya yang
juga memiliki visi dan semangat dakwah. Mereka mentarbiyah sang anak
sejak masih berada dalam kandungan ibunya sebagai upaya untuk melakukan
“rekayasa genetik” bagi terbentuknya embrio-embrio da’i yang siap
memimpin umat di masa depan.
Tarbiyah dan pembentukan kader dakwah
terlalu vital untuk diabaikan, terlebih lagi dalam situasi umat yang
begitu lemah pada saat ini. Pada hari ini, umat Islam telah mengalami
disorientasi dalam hidup, mereka kehilangan daya juang, terjatuh dalam
kelesuan berpikir dan beramal, terjerat dalam jebakan-jebakan politik,
ekonomi, sistem sosial, dan pendidikan yang dirancang oleh
musuh-musuhnya. Jumlah umat ini begitu besarnya, tetapi mereka melihat
kocar-kacir dan berjalan sendiri-sendiri tak tentu arah. Mereka memegang
kartu identitas keislaman tanpa adanya rasa identitas keislaman itu
sendiri.
Kemudian setelah itu muncullah para kader dakwah yang telah
tertarbiyah dengan baik ke tengah-tengah umat. Tak lama kemudian umat
mulai menggeliat. Para kader dakwah tersebut berusaha menyatukan arus
kekuatan umat, meluruskan orientasinya, mengorganisasikan, dan
mensinergiskan seluruh potensinya menjadi sebuah gelombang dakwah yang
menghentak dan mendobrak tembok-tembok kedzaliman dan kejahiliyahan.
Itulah peran besar yang dimainkan oleh para kader dakwah manapun. Dan
ketika gelombang kebenaran menghempas, maka mereka berdiri bershaf-shaf
di garda terdepan. Mereka berusaha membentengi umat sekuat tenaga agar
tidak hanyut oleh pusaran kejahiliyahan. Tanpa peran para da’i sepanjang
sejarah, serta izin Allah, mungkin bangunan ini sudah ambruk sedari
dulu. Namun Allah berkehendak lain. Dialah yang menurunkan risalah
terakhir bagi umat manusia dan Dia juga yang menjaganya lewat
tangan-tangan para kader dan mujahid dakwah sepanjang masa… Subhanallah…
sumber: http://thickozone.blogspot.com/2009/01/mengoptimalkan-pembentukan-rijalud.html
yang mutlak untuk menggerakkan bangunan peradaban Islam yang kokoh yang
melingkupi masyarakat Islam dan dunia. Sebuah bangunan yang kokoh yang
membutuhkan landasan dan tiang-tiang yang kokoh pula. Tiang-tiang
penopang masyarakat Islam adalah para kader dakwahnya. Namun karena
tiang-tiang penopang ini adalah manusia dan bukan benda mati, maka
penopangan yang diberikannya bersifat organis dan tidak kaku. Mereka
tumbuh berkembang dan membentuk strukturnya bersama-sama dengan
perkembangan dan perubahan masyarakat.
Para kader dakwah ini
memainkan peran sentral dan vital dalam menjaga dan mengawal umat menuju
ketinggian cita-citanya, walaupun umat itu sendiri telah kehilangan
kesadarannya dan telah berpaling dari cita-citanya mulia. Para kader
dakwah terus saja bekerja sekuat tenaga membentengi umat ini agar tidak
terjatuh ke dalam jurang neraka, walaupun umat terus saja menimpuki
mereka dan mendesakkan diri kea rah kebinasaan. Mereka berusaha
melakukan itu semua sebagaimana Allah juga telah melakukan hal yang sama
terhadap mereka.
“… dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,
lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya…” (Q.S. Ali Imran : 103)
Kader-kader
dakwah selalu berada di barisan terdepan untuk melindungi umat dari
serangan musuh-musuhnya yang terang-terangan maupun terselubung. Mereka
adalah ruhul jaded fi jasadi ummah, ruh-ruh baru di tubuh umat. Entah
berapa malam yang mereka lalui, keringat yang mereka cucurkan, dan darah
yang mereka alirkan untuk memikirkan dan membela nasib umat. Mereka
tidak peduli walaupun umat yang tidak mengerti mencaci-maki orang-orang
yang hendak menolongnya, karena mereka hanya menjalankan perinta Allah
dan mengharap ganjaran-Nya. Mereka mencontoh Rasulullah SAW yang
berdakwah untuk kebaikan kaumnya dan ketika mereka menyakiti beliau,
sementara beliau punya kesempatan membalasnya, beliau malah berkata :
“Aku justru berharap agar Allah mengeluarkan dari keturunan mereka
orang-orang yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan sesuatu
pun dengan-Nya”
Tapi, dari manakah munculnya para kader dakwah ini?
Apakah mereka muncul dari jalur panjang nasab yang turun-temurun? Tentu
tidak. Mereka adalah orang-orang yang dikader secara khusus dan menimba
ruh dakwah dari madrasah-madrasah Tarbiyah Islamiyah. Mereka tidak
muncul begitu saja tanpa usaha apapun, melainkan ditempa selama
bertahun-tahun dan sepanjang hidupnya melalui pertemuan-pertemuan rutin
dan kerja keras di lapangan. Mereka adalah perpaduan antara hidayah
Ilahiyah dan Ikhtiar Tarbiyah. Bahkan para kader dakwah yang telah
terbentuk ini kemudian berusaha mengkader keluarga mereka sedini
mungkin. Mereka memilih calon-calon ayah dan ibu dari anak-anaknya yang
juga memiliki visi dan semangat dakwah. Mereka mentarbiyah sang anak
sejak masih berada dalam kandungan ibunya sebagai upaya untuk melakukan
“rekayasa genetik” bagi terbentuknya embrio-embrio da’i yang siap
memimpin umat di masa depan.
Tarbiyah dan pembentukan kader dakwah
terlalu vital untuk diabaikan, terlebih lagi dalam situasi umat yang
begitu lemah pada saat ini. Pada hari ini, umat Islam telah mengalami
disorientasi dalam hidup, mereka kehilangan daya juang, terjatuh dalam
kelesuan berpikir dan beramal, terjerat dalam jebakan-jebakan politik,
ekonomi, sistem sosial, dan pendidikan yang dirancang oleh
musuh-musuhnya. Jumlah umat ini begitu besarnya, tetapi mereka melihat
kocar-kacir dan berjalan sendiri-sendiri tak tentu arah. Mereka memegang
kartu identitas keislaman tanpa adanya rasa identitas keislaman itu
sendiri.
Kemudian setelah itu muncullah para kader dakwah yang telah
tertarbiyah dengan baik ke tengah-tengah umat. Tak lama kemudian umat
mulai menggeliat. Para kader dakwah tersebut berusaha menyatukan arus
kekuatan umat, meluruskan orientasinya, mengorganisasikan, dan
mensinergiskan seluruh potensinya menjadi sebuah gelombang dakwah yang
menghentak dan mendobrak tembok-tembok kedzaliman dan kejahiliyahan.
Itulah peran besar yang dimainkan oleh para kader dakwah manapun. Dan
ketika gelombang kebenaran menghempas, maka mereka berdiri bershaf-shaf
di garda terdepan. Mereka berusaha membentengi umat sekuat tenaga agar
tidak hanyut oleh pusaran kejahiliyahan. Tanpa peran para da’i sepanjang
sejarah, serta izin Allah, mungkin bangunan ini sudah ambruk sedari
dulu. Namun Allah berkehendak lain. Dialah yang menurunkan risalah
terakhir bagi umat manusia dan Dia juga yang menjaganya lewat
tangan-tangan para kader dan mujahid dakwah sepanjang masa… Subhanallah…
sumber: http://thickozone.blogspot.com/2009/01/mengoptimalkan-pembentukan-rijalud.html
Wahyu Andika- Jumlah posting : 15
Join date : 23.01.10
Re: MENGOPTIMALKAN PEMBENTUKAN RIJALUD DAKWAH MELALUI TARBIYAH ISLAMIYAH
Semangat para jundi-jundi ALLAH yang ada di IIC!
Wahyu Andika- Jumlah posting : 15
Join date : 23.01.10
Re: MENGOPTIMALKAN PEMBENTUKAN RIJALUD DAKWAH MELALUI TARBIYAH ISLAMIYAH
kenapa ya pas sya baca tulisan ini, koq rasanya berat banget..blum menyentuh smpai ke hati...atau karena memang sya sendiri yg masih belum paham ya?? wallahu'alam...
Similar topics
» Melalui dept. Ekonomi, keuangan IIC Harus Mandiri!
» Cinta karena Allah SWT, Pilar Kekuatan Jamaah Dakwah
» SOSIALISASI PROGRAM ECO- PESANTREN DAN PEMBENTUKAN KADER LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN CLUSTER SULAWESI SELATAN
» Cinta karena Allah SWT, Pilar Kekuatan Jamaah Dakwah
» SOSIALISASI PROGRAM ECO- PESANTREN DAN PEMBENTUKAN KADER LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN CLUSTER SULAWESI SELATAN
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik